Sumber Agung 28 April 2025 – Pemerintah Desa Sumber Agung bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tebo menyelenggarakan kegiatan sosialisasi penggunaan Digital Desa dan literasi statistik bagi perangkat desa dan masyarakat, bertempat di Aula Desa Sumber Agung.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas aparatur desa dan warga dalam memanfaatkan teknologi informasi serta memahami pentingnya data statistik dalam mendukung pembangunan desa. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan BPS kabupaten Tebo beserta jajaran, perwakilan kantor camat Kecamatan Rimbo Ilir, perangkat desa, BPD Desa Sumber Agung beserta anggota, Bhabinkamtibnas Desa Sumber Agung serta masyarakat dalam hal ini sebagai peserta yang antusias mengikuti sesi pelatihan mengenai pentingnya pemanfaatan teknologi digital dan data statistik dalam perencanaan pembangunan desa.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Sumber Agung, Bapak Muryadi, A.Md menyampaikan bahwa Digides merupakan langkah strategis dalam mewujudkan desa cerdas dan mandiri. "Melalui program Digides, desa dapat memanfaatkan sistem informasi digital untuk pelayanan publik, administrasi, hingga perencanaan pembangunan berbasis data," ujarnya.

Selain pengenalan sistem digital, peserta juga mendapatkan pembekalan mengenai literasi statistik dari perwakilan BPS. Materi yang diberikan meliputi cara membaca data statistik, pentingnya data dalam pengambilan keputusan, serta pengenalan aplikasi statistik desa yang dapat mendukung program pembangunan yang tepat sasaran.

Dalam sesi pertama, narasumber dari BPS kabupaten Tebo Ibu Dwi Jayanti, S.ST yang menjelaskan pentingnya literasi statistik bagi masyarakat desa. Materi yang disampaikan mencakup pemahaman dasar statistik, manfaat data dalam perencanaan pembangunan, serta pengenalan indikator sosial dan ekonomi yang relevan dengan kondisi desa.

“Literasi statistik merupakan kemampuan memahami, membaca, dan menggunakan data dalam proses pengambilan keputusan. Bagi pemerintah desa, literasi ini sangat penting agar pembangunan yang direncanakan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Data bukan hanya milik pemerintah, tapi milik bersama. Dengan memahami data, masyarakat bisa ikut mengawal pembangunan desa secara aktif dan objektif,” ujar Beliau. 

Beliau juga menjelaskan dengan literasi statistik, masyarakat desa dapat meningkatkan kemampuan dalam mengelola data desa, membuat keputusan yang lebih tepat berdasarkan data, meningkatkan transparasi dan akuntabilitas pemerintah desa, serta mengembangkan program pembangungan desa yang lebih efektif.

Dalam sesi kedua, Bapak Sugianto, S.Pd selaku pemateri Digital Desa menjelaskan Digital Desa sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik, efisiensi administrasi, dan transparansi pemerintahan di tingkat desa. Langkah ini merupakan bagian dari transformasi digital yang didorong oleh pemerintah pusat untuk mendorong desa lebih mandiri dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. platform digital yang menyediakan berbagai fitur, seperti layanan administrasi kependudukan secara online, penyampaian informasi desa melalui website resmi, pengelolaan data penduduk, serta sistem pengaduan masyarakat. Dengan sistem ini, warga dapat mengurus dokumen seperti surat keterangan, domisili, atau surat pengantar cukup melalui ponsel atau komputer, tanpa harus datang langsung ke kantor desa. Dulu, masyarakat harus antre lama hanya untuk mengurus satu dokumen. Sekarang, semua bisa lebih cepat, terekam, dan transparan,” ujarnya. 

Selain itu, sistem ini terintegrasi dengan data penduduk dan kegiatan desa, sehingga mendukung perencanaan pembangunan yang lebih akurat. Data yang tercatat dalam sistem juga menjadi acuan penting dalam pengajuan bantuan, program sosial, dan pelaporan ke instansi di tingkat kabupaten maupun pusat.

Dengan terselenggaranya sosialisasi ini, diharapkan pemerintah desa mampu menerapkan teknologi informasi secara optimal dan menjadikan data sebagai dasar dalam penyusunan kebijakan, guna mewujudkan pembangunan desa yang transparan, akuntabel, dan berkelanjutan.